MAMUJU – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulbar Dr KH Wahyun Mawardi, M.Pd. mengingatkan kepada civitas akademika Universitas Muhammadiyah Mamuju betapa pentingnya meningkatkan mutu pendidikan perguruan tinggi.
Penegasan tersebut disampaikan pada acara Pelatihan Baitul Arqam Dosen II yang juga dihadiri Rektor Universitas Muhammadiyah Mamuju (Unimaju) Dr H Muhammad Tahir, M.Si.
Unimaju melaksanakan Baitul Arqam Dosen II. Bertempat di Asrama Haji Transit Mamuju, Jumat-Minggu 27-29 September 2024.
Tema kegiatan yakni, “Penguatan Kebijakan Akademik Berbasis Al-Islam Ke-Muhammadiyahan Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pendidikan”.
Baitul Arqam Dosen II diikuti 56 dosen. Kegiatan dilaksanakan dengan dirangkaikan acara pengajian rutin bulanan Unimaju
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulbar, Dr KH Wahyun Mawardi hadir membawakan hikmah pengajian membawakan materi “Penguatan Kebijakan Akademik Berbasis Al-Islam Kemuhammadiyahan Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pendidikan”.
Menurutnya, perguruan tinggi dituntut untuk selalu meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan pada segala aspeknya.
“Perguruan tinggi harus mempunyai ciri spesifik pada kualitas mutu pendidikannya. Tidak ada lagi dikotomi perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta. Perguruan tinggi yang unggul adalah perguruan tinggi yang mempunyai mutu pendidikan yang baik,” ujarnya.
Secara rasional ujarnya, khusus pada ciri Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK), standar dasar pemikirannya harus menjadi basis pada seluruh kegiatan akademik dan non akademik di kampus Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA).
“Bidang AIK juga harus tampil menjadi ciri khas yang kuat dan terukur bagi PTMA,” ujarnya.
Selanjutnya, bidang AIK harus hadir dengan pendekatan yang menarik dan menyenangkan sehingga dakwah di kampus berlangsung optimal.
Standar Nasinal Pendidikan Tinggi, juga sudah mengatur standar Tri Darma Perguruan Tinggi dan menjadi tanggung jawab Majelis Ditlitbang untuk menyusun Darma AIK untuk PTMA.
KH Wahyun Mawardi juga mengingatkan kepada peserta Baitul Arqam Dosen II sebagai kader muhammadiyah untuk selalu ikhlas dalam bekerja, termasuk pengabdian sebagai dosen.
Menurutnya, keikhlasan akan lebih baik lagi bila dimanifestasikan dalam beribadah.
“Semoga menjadi ladang beramal dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah, yaitu menuju masyarakat seutuhnya,” ujarnya.
KH Wahyun Mawardi juga mengingatkan kepada pimpinan Muhammadiyah termasuk dosen untuk selalu islah.
Islah yang dimaksud adalah semangat dan tindakan yang tulus untuk menyelesaikan berbagai masalah dengan baik.
“Kader Muhammadiyah harus melekatkan kepentingan bersama di atas kepentingan sendiri. Dengan demikian, Insha Allah gerakan Muhammadiyah akan terus tumbuh subur,” ujarnya. (*)