Pertalite Segera Dihapus!

Pertalite Segera Dihapus!

JAKARTA – Wacana pembatasan dan bahkan penghapusan Pertalite sedang bergulir. Seolah menegaskan wacana tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan kasih kode keras soal Pertalite.

Luhut mengungkap kalau Indonesia butuh meningkatkan kualitas udara, salah satunya dengan cara beralih menggunakan bahan bakar yang berkualitas dan menjaga standar emisi gas buang yang tinggi.

Jadi selain gencar mendorong penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai, atau hybrid, hadirnya BBM dengan oktan tinggi juga membantu mengurangi polusi.

BACA JUGA:  Ustaz Adi Hidayat Raih Summa Cum Laude dalam Sidang Promosi Doktor di Libya

Menurut Luhut saat ini ada berbagai masalah lingkungan seperti pemanasan global, dan polusi udara di kota-kota besar. Nah kendaraan listrik sangat penting, sehingga didorong pemerintah untuk dikedepankan.

Bukan hanya kendaraan listrik, BBM yang masih digunakan kendaraan bermesin bahan bakar murni, atau hybrid sekalipun, kualitasnya perlu ditingkatkan dari yang saat ini masih Euro 4 akan menjadi Euro 5.

BACA JUGA:  Progres Pembangunan Rusun di IKN Capai 91 Persen

“Kita juga sekaligus sekarang ini akan membuat kualitas bensin kita Euro 4 ke Eeuro 5. Kemudian kita juga membuat kualitas dari BBM kita lebih bagus lagi, sehingga mengurangi sulfurnya sehingga kualitas duara lebih bagus lagi,” ujar Luhut saat acara BYD di Taman Mini Indonesia Indah.

Pernyataannya tersebut disinyalir mengarah untuk menghilangkan BBM dengan oktan terendah saat ini yang statusnya masih subsidi, yaitu Pertalite RON 90.

BACA JUGA:  Unimaju Launching Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2025, Siapkan Pelayanan Terbaik

Munculnya wacana penghapusan Pertalite itu awalnya diungkapkan Direktur Utama Pertama Nicke Widyawati, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI tahun lalu.

Menurutnya, tujuan mengganti Pertalite untuk meningkatkan kadar oktan sudah sesuai dengan aturan Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kehutanan (KLHK), agar lebih ramah lingkungan meski statusnya subsidi. (uzone.id)