MAMUJU – Hari kedua Musyawarah Kerja Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sulawesi Barat menghadirkan Ketua Bidang Organisasi PMI Pusat Prof Fachmi Idris sebagai pemateri pertama.
Acara Musyawarah Kerja PMI Sulbar berlangsung di Hotel Meganita Mamuju, Rabu 13 Desember 2023.
Adapun peserta terdiri dari Dewan Kehormatan, Dewan Pengurus, Kepala Markas dan staf PMI Sulbar, Unit Donor Darah (UDD), dan relawan PMI.
Peserta lainnya yakni Pengurus PMI kabupaten, dan Kepala Markas PMI kabupaten se Sulawesi Barat.
Dalam pemaparannya, Prof Fachmi Idris membawakan materi “Pembinaan Organisasi dalam Mendukung Layanan Kemanusian: Program Kerja Tahun 2024 (Tahun Pemilu)”.
Menurutnya, PMI di Indonesia agak spesifik. Di Indonesia, keberadaan relawan PMI menempati posisi istimewa karena kualitas, kapasitas dan kuantitasnya.
Terkait penguatan organisasi, Prof Fachmi Idris menyampaikan tentang pentingnya transformasi dalam menjaga reputasi organisasi.
Untuk itu, visi PMI harus diarahkan pada penguatan kelembagaan melalui modernisasi organisasi.
Visi PMI adalah “Terwujudnya PMI yang Profesional dan Berintegritas, serta Bergerak Bersama Masyarakat”.
Adapun misi PMI, diarahkan untuk memperkuat pengembangan kelembagaan dengan tujuan menjaga reputasi, dinamika dan kesehatan organisasi.
Untuk mengimplementasikan misi PMI, dibuat program strategi implementasi dalam bentuk Debirokratisasi, Digitalisasi dan Kompetensi.
Debirokratisasi adalah transfer kewenangan dan fungsi untuk mengurangi proses administrasi.
Digitalisasi adalah penggunaan teknologi digital untuk mengubah model bisnis (alur kerja), meningkatkan proses, dan memberikan peluang nilai tambah.
Kompetensi adalah mempromosikan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan perilaku yang berkontribusi terhadap kinerja individu dan organisasi.
Untuk itu, menurut Prof Fachmi Idris, pengurus dan relawan PMI harus bertanggung jawab dalam menjaga reputasi organisasi.
Salah satu upaya yang harus selalu dilakukan adalah menjaga trust atau kepercayaan masyarakat sehingga PMI menjadi garda terdepan pelayanan kemanusiaan.
Di akhir pemaparannya, Prof Fachmi Idris menekankan kepada pengurus dan relawan PMI untuk pentingnya bersikap netral dalam Pemilu 2024.
Netralitas yang dimaksud adalah tidak secara terbuka dalam mendukung peserta kontestasi Pemilu 2024.
“Netral bukan berarti tidak mencoblos. Sebagai warga negara yang baik kita harus menyukseskan pesta demokrasi, Pemilu 2024,” ujarnya. (*)