MAMUJU – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mamuju meminta seluruh peserta pemilu terlibat aktif mengawasi pengadaan logistik jelang perhelatan pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Ketua Bawaslu Mamuju Rusdin saat pihaknya menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pengawasan tahapan pengadaan dan pendistribusian perlengkapan pemungutan suara, dukungan perlengkapan serta perlengkapan pemungutan suara di Pemilu tahun 2024 yang digelar di hotel Maleo, Minggu, 19 November kemarin.
“Kenapa ini penting dilaporkan karena terkadang pengadaan logistik sering kita abaikan terutama untuk peserta pemilu. Terlebih lagi tahapannya (pengadaan logistik) bersamaan dengan masa kampanye,” kata Rusdin saat menyampaikan sambutan.
Kegiatan ini, lanjut dia, bertujuan untuk meningkatkan koordinasi terkait persiapan distribusi logistik Pemilu 2024. Hal ini dinilai penting, mengingat distribusi logistik harus menjangkau seluruh daerah di Kabupaten Mamuju secara tepat waktu sekaligus memastikan ketersediaan jumlah surat suara yang menyesuaikan dengan jumlah DPT di masing-masing kecamatan yang telah disepakati.
“Penekanannya kita bagaimana mengajak partisipasi parpol dan teman-teman yang lain terlibat dalam proses pengawasan logistik,” tegas Rusdin.
Menurutnya, keterlibatan seluruh peserta pemilu utamanya parpol sangat penting agar menekan potensi-potensi kecurangan yang dapat menimbulkan kekacauan jelang pemilu nanti.
“Karena logistik inikan harus tepat jenis dan tepat jumlah supaya tidak menimbulkan permasalahan di hari H (Pemilu), paling tidak kita selalu mengingatkan partai bahwa ini (pengawasan pengadaan logistik) merupakan tahapan penting selain kampanye,” urainya.
Ada tiga jenis logistik Pemilu, yakni perlengkapan pemungutan suara, dukungan perlengkapan lainnya dan perlengkapan pemungutan suara lainnya. Pengadaan logistik juga terbagi dalam dua tahap, yakni mulai September hingga November 2023 dan Desember 2023 hingga Januari 2024.
Salah satu narasumber sekaligus demisioner Ketua KPU Mamuju Hamdan Dangkang menilai bahwa tahapan pengadaan logistik ini sangat penting untuk itu diharapkan keterlibatan seluruh pihak khususnya peserta pemilu.
“Hampir di setiap momen pemilihan yang saya alami sama sekali tidak ada yang terlibat padahal ini merupakan suatu tahapan yang sangat penting,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, pemilu tahun 2019 lalu beberapa kendala terjadi seperti surat suara yang tidak cukup termasuk jenis formulir juga kurang tentu sangat mengganggu jalannya perhelatan pemilu.
“Mudah-mudahan di pemilu 2024 ini hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi,” tandas Hamdan Dangkang.