MAMUJU – Pemanfaatan gedung Perpustakaan Daerah (Perpusda) Sulbar yang berdiri kokoh dan megah di jalan arteri Kecamatan Simboro telah sampai ke tahap finishing dan di target akan terbuka untuk umum bulan November-Desember 2023 mendatang.
Rencananya akan diresmikan langsung oleh Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh dan pihak Perpustakaan Nasional. Setelah peresmian, baru akan dilakukan pengaktifan dan terbuka untuk umum.
“Kita masih packing-packing ini, setelah nanti peresmian mudah-mudahan November atau Desember (2023) bisa untuk umum,” kata Siti Kamalia, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulbar, saat ditemui dikantornya, Senin, 03 Oktober.
Saat ini pihaknya belum serah terima kunci secara dan berita acara secara resmi dari pihak ketiga, namun gedungnya sudah masuk ke tahap finalisasi. Pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulbar juga tengah bersiap untuk pemindahan barang-barang ke Perpusda tersebut.
“Gedung layanan perpustakaan yang dibangun itu menunggu waktu PJ Gubernur dan pihak Perpusnas kita mau sinkronkan kapan kesediaannya dan bisa datang kesini (untuk meresmikan),” urai Siti Kamalia.
Ia mengungkapkan, di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulbar sendiri tidak ada kendala dalam pembangunan gedung tersebut, namun kendalanya ada pada pihak ketiga selaku pemenang tender (PT Sinar Wattang Polewali) sehingga mengalami keterlambatan pemanfaatan.
“Pihak ketigalah bukan dari kita (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulbar), Kita kan blacklist kemarin,” tegasnya.
Siti Kamalia menjelaskan, proyek Perpusda tersebut diproyeksi dari tahun 2020 namun terkendala di refocusing karena bertepatan dengan wabah pandemi covid-19 saat itu, kemudian kembali dirancang di tahun 2021 dan lagi-lagi tertunda karena gempa bumi, sehingga di bulan Februari-Maret 2022 baru kontrak tender berjalan.
“Selesai kontrak tidak selesai proyeknya jadi kita kasi pemberian kesempatan 2 kali lagi, sampai pemberian kesempatan 2 kali hingga Maret, jadi di blacklist (pemenang tender) karena tidak selesai pekerjaannya,” ungkapnya.
Meskipun begitu, selain diproyeksi sebagai sarana baca, informasi, media dan sarana belajar, Perpusda itu juga di transformasi ke perpustakaan berbasis inklusi sosial dengan mengedepankan pemberdayaan dan memperkuat literasi masyarakat khususnya pengembangan potensi atau produk unggulan dari masing-masing kabupaten di Sulbar
“Kita harapkan kunjungan masyarakat banyak, apalagi siswa-siswi mungkin kita nanti ada program untuk bergiliran sekolah untuk mengunjungi Perpusda,” tandas Siti Kamalia. (Asm)