Dampak Cuaca Ekstrem: Nelayan Tidak Melaut, Pasokan Kurang, Harga Ikan Melejit

oleh
Dampak Cuaca Ekstrem: Nelayan Tidak Melaut, Pasokan Kurang, Harga Ikan Melejit

MAMUJU – Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur sebagian besar wilayah Sulawesi Barat beberapa hari terakhir, juga berdampak pada pasokan ikan karena nelayan tidak dapat melaut.

Akibatnya harga ikan juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

“Seperti Cakalang atau Tuna yang harga normalnya itu 25 ribu sekarang naik jadi 40 ribu,” kata Nurbia, pedagang ikan di pasar regional Mamuju, Rabu 4 Januari 2023.

BACA JUGA:  Stok Pangan Sulbar Aman hingga Enam Bulan, GPM Tetap Digelar Dukung Visi Maju dan Sejahtera

Bahkan, katanya ia memasok ikan dari luar Mamuju, yakni di Provinsi tetangga yaitu Palu, ikan dari Majene dan yang terdekat di Topoyo Mamuju Tengah.

“Karena disini (Mamuju) susah. Ada tapi biasa cuma 1 atau 2 gabus. Sedangkan penjual di pasar kan banyak,” terangnya.

Nurbia mengatakan kenaikan harga ikan cukup signifikan hingga 30 persen, karena pasokan sangat kurang disebabkan oleh angin kencang.

BACA JUGA:  Wagub Sulbar Salim S Mengga Serahkan LKPJ 2024 ke DPRD

Kondisi kenaikan harga di pasar tradisional ini sudah hampir sebulan, mengingat euforia Piala Dunia beberapa waktu lalu yang membuat nelayan jarang melaut, hari raya keagamaan (Natal) lalu cuaca ekstrem saat ini.

“Harganya begitu terus. Itu mi kendalanya karena tidak ada na dapat nelayan. Kita pasok ikan dari luar Mamuju ya otomatis harganya juga naik,” tutupnya.

BACA JUGA:  Dari Tata Rias hingga Barista: Disnaker Sulbar Buka 7 Program Pelatihan Unggulan Target 1.000 Tenaga Kerja Bersertifikat

Terpantau beberapa lapak pedagang bahkan kosong, tidak berjualan sama sekali karena tidak mendapatkan pasokan ikan dari nelayan. (Asm)