Kementerian Kominfo menargetkan pada 2024 ada 150 usaha rintisan digital yang mampu mengembangkan skala bisnisnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggerakkan ekonomi digital nasional dengan menggelar Startup Studio Indonesia atau SSI. SSI adalah sebuah program intensif untuk startup pemula (early-stage startup) yang fokus pada strategi produk, pembentukan tim tangguh, membangun teknologi, kemampuan bisnis, dan pemasaran.
Program SSI disiapkan Kominfo sebagai wadah startup yang sedang dalam proses mencapai tahapan product to marketing fit dengan traksi dan akselerasi yang menjanjikan. Itu diadakan untuk menjawab masalah sulitnya mendapatkan sumber daya yang berkualitas dan pengembangan bisnis.
Program SSI saat ini telah memasuki batch kelima. Menurut Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan, sejak batch satu hingga empat, sebanyak 65 startup terbantu untuk mendapatkan pendanaan dari para investor lokal dan asing senilai total Rp332,1 miliar.
Pendaftaran batch kelima sudah dimulai sejak 27 Mei 2022. Selanjutnya pada 11-12 Agustus 2022 dilakukan seleksi untuk mencari 15 startup siap dibina yang pengumumannya dilakukan 15 Agustus 2022.
Pada 22-26 Agustus 2022 digelar Focus Group Discussion (FGD) Diagnosis Session. Dari rangkaian kegiatan itu, Kementerian Kominfo berhasil menyaring 15 startup seperti Alterstay (sebuah platform ekosistem akomodasi alternatif), Automa (platform rantai pasok berkelanjutan), Bioma (lokadagang sewa peralatan elektronik), Broom (platform ekosistem digital jual-beli kendaraan), CitCall (platform penyedia layanan OTP), DotX (platform koperasi kredit untuk karyawan), dan Eduku (platform teknologi pendidikan).
Kemudian ada Eratani (platform teknologi pertanian penyedia solusi end to end bagi petani), Kanva (perdagangan daring produk lokal untuk kebutuhan dekorasi rumah), Metion (solusi rantai pasok daging lokal), serta MyRobin.id (platform outsourcing penyalur tenaga kerja keseharian on demand).
Selain itu ada MySkill (platform persiapan karier dan pengembangan kemampuan), Nona Woman (platform kesehatan perempuan khusus untuk para nona Indonesia), Shafiq (platform investasi syariah secara urun dana), dan Tripwe (lokadagang aktivitas petualangan wisata).
Mereka yang lolos ini telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan Kominfo seperti telah memiliki rekam jejak (traction) minimal 3-6 bulan dan sudah melalui ideation stage dan validasi user. Startup juga sudah dalam tahap pendanaan Boostrap, Angel, atau Preseed, dan sedang mencari pendanaan Seed, Pre-Series A hingga Series A.
Selanjutnya, ke-15 startup batch kelima SSI mengikuti Founder’s Camp pada 15-17 September 2022. Kemudian digelar 1 on 1 Coaching Session pada 19 September-8 Desember 2022. Startup terpilih berkesempatan dibimbing langsung oleh para fasilitator yang terdiri dari praktisi startup, seperti Benedicto Haryono (Co-Founder KoinWorks), Chrisanti Indiana (CMO & Co-Founder Sociolla), Rama Notowidigdo (Co-Founder SayurBox & AwanTunai), Brian Marshal (CEO & Co-Founder SIRCLO) dan masih banyak lagi.
Sesi privat per startup ini untuk mendapatkan sesi konsultasi dan supervisi eksekusi bisnis bersama para pengelola startup yang sudah berpengalaman. Fokus kegiatan ini adalah product to market fit, model bisnis, dan implementasi pasar. Selain itu diajarkan bagaimana strategi pengembangan merek dan pemasaran (branding/marketing strategy), serta pengembangan teknologi.
Rangkaian program Startup Studio Indonesia batch kelima kemudian akan ditutup dengan acara puncak Milestone Day, 9 Desember 2022. Nantinya para startup berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaiannya di depan para pemangku kepentingan industri usaha rintisan digital.
Sejumlah Keuntungan
Ada sejumlah keuntungan yang didapat para peserta jika mengikuti SSI ini. Pertama, mendapatkan pelatihan (coaching) dan pembelajaran secara daring selama tiga bulan. Ada lebih dari 17 sesi mentoring dengan akses bimbingan langsung dari pakar-pakar produk dan teknologi ternama di Indonesia.
Peserta juga mendapatkan kurikulum mentoring mengenai strategi produk, membentuk tim tangguh (team building), dan kemampuan bisnis (business skill) agar peserta siap terbang tinggi. Sejumlah startup pernah merasakan SSI ini seperti Verihubs, alumni batch pertama yang mengembangkan solusi Know Your Customers (KYC) berbasis teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk proses onboarding pelanggan secara digital.
Kemudian ada LingoTalk, alumni batch kedua yaitu aplikasi edukasi bahasa asing termasuk untuk anak sekolah dan telah mendapatkan dua tahap pendanaan dari sejumlah investor asing. Paling fenomenal adalah Soulparking, alumni batch ketiga yang mengembangkan aplikasi waralaba pengelolaan parkir secara digital yaitu Hardware as a Service (HaaS) yang berbasis AI.
Startup ini mencatat pertumbuhan pendapatan minimal 20 persen tiap bulan. Ia pun bersiap menambah titik operasional hingga 50 persen hingga luar Pulau Jawa. Setelah sebelumnya menjadi pemain tunggal untuk kawasan Jakarta dan sekitarnya serta Pulau Jawa.
“Kami berharap program pelatihan SSI Kominfo terus bergulir dan memberikan dampak yang signifikan, serta berkelanjutan untuk kemajuan ekosistem digital Indonesia,” ujar Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika Kominfo Bonifasius Wahyu Pudjianto.
Diluncurkan pertama kali pada September 2020, melalui program Startup Studio Indonesia (SSI), Kominfo menargetkan untuk mencetak 150 startup digital pada 2024 yang mampu mengembangkan skala bisnisnya, dari segi jumlah pengguna, jumlah pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan dari pendana ventura.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai program ini dapat menghubungi SSI di www.startupstudio.id atau Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo di Jalan Medan Merdeka Barat nomor 9, Jakarta Pusat 10110, telepon (021) 38110305.
Penulis: Anton Setiawan