Indonesia semakin Dilirik Dunia Jadi Tuan Rumah Perhelatan Olahraga

Indonesia semakin Dilirik Dunia Jadi Tuan Rumah Perhelatan Olahraga

Paduan kesiapan infrastruktur, keindahan alam, dan keramahan penduduk, membuat banyak induk olahraga dunia tertarik menggelar kejuaraan di Indonesia.

Posisi Indonesia dalam 10 tahun terakhir makin diperhitungkan sebagai negara yang layak dijadikan tuan rumah perhelatan olahraga berkelas dunia. Puncaknya adalah ketika Indonesia sukses menggelar perhelatan olahraga multicabang terbesar di Asia, yakni Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Saat itu, Indonesia selaku tuan rumah mampu mencengangkan para petinggi olahraga dunia dan atlet-atlet yang berlaga.

Mereka tak menyangka negara kepulauan berpenduduk 276 juta jiwa itu mampu membangun bermacam infrastruktur olahraga berkelas dunia. Sejak itu, tawaran dari berbagai induk olahraga dunia pun berdatangan untuk menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan ajang olahraga.

Indonesia pun akhirnya mampu menggelar kegiatan olahraga bertajuk kejuaraan dunia untuk cabang otomotif roda dua (MotoGP, World Superbike, Motocross GP), balap Formula E, selancar, jetski, dan sepeda gunung. Bahkan pengelola MotoGP, World Superbike, Motocross GP, dan Formula E sudah menetapkan Indonesia sebagai salah satu tuan rumah seri perlombaan mereka untuk beberapa tahun ke depan.

Tahun ini, Indonesia bersiap menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia Panjat Tebing. Kejuaraan akan diadakan di kawasan Sudirman Commercial Business District Jakarta, 24-26 September 2022. Kepastian Jakarta sebagai tuan rumah diumumkan pihak Federasi Olahraga Panjat Tebing Internasional (IFSC) pada 24 Maret 2022.

Indonesia menjadi salah satu dari 12 negara tuan rumah yang dipilih IFSC untuk Piala Dunia Panjat Tebing ke-34. Seri di Jakarta ini melombakan nomor speed dan lead serta bagian dari rangkaian Piala Dunia Panjat Tebing yang digelar setiap tahun.

Pada event itu, ada 27 negara yang siap mengirimkan atlet-atlet terbaik mereka ke Jakarta dan tuan rumah sudah menyiapkan 42 pemanjatnya, terdiri dari 22 orang akan turun di nomor speed dan 20 lainnya pada kategori lead.

Dalam klasemen sementara Piala Dunia di nomor speed, dua pemanjat tebing terbaik Indonesia, yakni Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin, masing-masing menguasai panggung teratas. Veddriq telah mengumpulkan 3.910 poin dan Kiromal 3.275 poin. Keduanya meninggalkan dua kandidat juara, Ludovico Fossali (Italia) dan Erik Noya Cardona (Spanyol). Fossali adalah juara dunia 2019 dan Cardona, runner up Piala Dunia 2021.

BACA JUGA:  Kontingen Sulbar Turut Meriahkan Defile Pembukaan PON XXI Wilayah Sumut di Stadion Baharuddin Siregar Deli Serdang

Sedangkan di bagian putri, Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiah Salsabilah belum mampu berbicara banyak dalam klasemen sementara Piala Dunia 2022 nomor speed. Rita ada di urutan kedelapan dengan 1.760 poin dan Rajiah di 10 besar setelah mengumpulkan 1.700 poin.

Selain itu, pada 2023 nanti Indonesia juga akan menjadi tuan rumah beberapa event olahraga bergengsi. Terbaru adalah terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah World Beach Games 2023 di Bali, 5-12 Agustus 2023. Ini adalah perhelatan mirip Olimpiade untuk olahraga sektor perairan dan pantai yang akan diikuti oleh hampir 3.000 atlet terpilih dari 100 negara di dunia. Mereka akan bertanding di 14 cabang olahraga di antaranya sepak bola pantai, voli pantai, renang perairan terbuka, dan selancar.

Ajang dua tahunan tersebut merupakan inisiatif dari Asosiasi Komite Olimpiade Nasional atau ANOC yang terdiri dari 206 negara anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan baru dua kali diadakan. Indonesia terpilih setelah menyisihkan Hong Kong dalam pemungutan suara yang dilakukan pada Sidang Umum ANOC di Kreta, Yunani, pada 24-25 Oktober 2021.

Sebelumnya, pada edisi perdana World Beach Games diadakan di Doha, Qatar, 12–16 Oktober 2019 diikuti oleh 1.237 atlet dari 97 negara yang bertanding dalam 13 cabang olahraga.

 

BACA JUGA:  Jokowi Buka PON XXI Aceh-Sumut, Ketua KONI Sulbar: Kita Berharap Atlet-Atlet Sulbar Memberikan yang Terbaik

Piala Dunia FIFA dan FIBA

Kemudian, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) pada 2019 lalu telah memilih Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia Usia 20 Tahun (U-20). Semula, event ini dijadwalkan diadakan di 2021, namun oleh FIFA ditunda karena masih tingginya kasus Covid-19. FIFA pun telah menyetujui enam stadion di enam kota sebagai tempat pertandingan saat event ini diadakan, 20 Mei-11 Juni 2023 nanti.

Sebagai tuan rumah, Indonesia secara otomatis akan tampil di putaran final bersama 23 negara lainnya dari lima benua. Ke-24 negara ini mewakili seluruh konfederasi sepak bola di FIFA seperti Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF), Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara, Tengah, dan Karibia (CONCACAF). Kemudian Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL), Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC), dan Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (EUFA).

Ini adalah kali kedua tim Garuda Muda merumput di Piala Dunia U-20 setelah sebelumnya di Jepang pada 1979 silam. Tim nasional ke Jepang saat itu dilatih Sutjipto Suntoro dan bermaterikan pemain-pemain seperti Endang Tirtana, Bambang Nurdiansyah, David Sulaksmono, Pepen Rubianto, Bambang Sunarto, Arief Hidayat, Didik Darmadi, Nus Lengkoan, Tommy Latuperisa, Mundati Karya, Subangkit, Fachrizal, Eddy Sudarnoto, Bambang Irianto, Imam Murtanto, Memed Permadi, Budhi Tanoto, dan Sjamsul Suryono.

Saat itu, Indonesia berada di Grup B bersama Argentina, Yugoslavia, dan Polandia. Bermain di Stadion Omiya, Kota Saitama, Garuda Muda tak mampu berbuat banyak dan gagal melaju ke babak 16 besar. Bambang Nurdiansyah dan kawan-kawan selalu kalah dalam tiga pertandingan yang dilakoni termasuk melawan tim Tango yang memasang bintang masa depan mereka saat itu, Diego Armando Maradona di lini serang. Argentina akhirnya keluar sebagai juara dunia untuk pertama kali setelah di final menyikat Uni Soviet, 3-1 dan Maradona terpilih sebagai Pemain Terbaik Piala Dunia U-20 1979.

BACA JUGA:  PON XXI Aceh-Sumut 2024, Ali Baal Sambangi Kontingen Sulbar: Berikan yang Terbaik untuk Sulbar

Selain World Beach Games dan Piala Dunia FIFA U-20, Indonesia pada 2023 nanti juga akan menjadi tuan rumah Piala Dunia Bola Basket FIBA, 25 Agustus-10 September 2023. Indonesia akan menjadi tuan rumah bersama dengan Jepang dan Filipina. Keputusan terpilihnya Indonesia, Jepang, dan Filipina sebagai tuan rumah bersama terjadi pada pertemuan tahunan Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) di markas mereka di Mies, Swiss, 9 Desember 2017.

Filipina akan menjadi tuan rumah untuk sebagian besar pertandingan, mulai babak penyisihan, 16 besar, perempat final, dan final diadakan di tiga venue. Sedangkan Indonesia dan Jepang kebagian laga babak penyisihan grup dan 6 besar. Jakarta akan menjadi lokasi laga Piala Dunia FIBA tersebut. Pemerintah saat ini sedang membangun Indonesia Arena, sebuah stadion indoor berkapasitas 16.500 penonton, sesuai ketentuan FIBA. Stadion tertutup ini adanya di kawasan Gelora Bung Karno untuk mendukung Piala Dunia FIBA yang digelar pertama kali di Indonesia.

Tak seperti Filipina dan Jepang yang sukses meloloskan tim nasional mereka ke Piala Dunia, tim basket Indonesia sayangnya hanya akan duduk sebagai penonton karena tak mampu meloloskan diri ke Piala Dunia FIBA. Dalam Piala Asia FIBA 2022 yang diadakan di Jakarta, 12-24 Juli 2022 lalu. Indonesia, peringkat 95 dunia,  di babak penyisihan tergabung di grup keras, yaitu Grup A bersama Australia (3 dunia) dan Jordania (39), serta Arab Saudi (80).

Perjuangan Marques Terrell Bolden dan kawan-kawan terhenti sampai di babak playoff setelah disingkirkan tim peringkat 29 dunia, Tiongkok dengan skor 58-108. Australia akhirnya tampil sebagai juara setelah di final mengalahkan Lebanon lewat skor tipis, 75-73.

Penulis: Anton Setiawan