BALIKPAPAN – Memastikan kesiapan penyambutan passandeq di Pantai Manggar, PJ Gubernur Sulbar Akmal Malik didampingi Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyambangi lokasi tersebut.
Akmal Malik mengungkapkan pihaknya bersama Pemkot Balikpapan akan membuat 2 kegiatan penyambutan passandeq, yang pertama kata Akmal, tentunya penyambutan passandeq di tanggal 9 November, namun sebelum itu bakal diadakan prosesi adat.
“Besok, kita akan gladi. Tadi bersama Pak Walikota komunikasi kita sangat baik sekali, kita berterima kasih karena sangat memfasilitasi kita sampai sejauh ini,” terang Akmal Malik saat berkunjung ke Pantai Manggar, Senin 5 September 2022.
Persiapan untuk menyambut Presiden RI Jokowi Dodo di puncak kegiatan festival sandeq yang rencana akan dirangkaikan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 9 September mendatang juga sudah dikomunikasikan oleh tim Pemkot Balikpapan.
“kami dari Sulbar tentu akan mengawal agar teknis pelaksanaan besok itu sesuai dengan lokasi waktu yang diberikan, besok kita akan pastikan tidak meleset satu detikpun. Sekali lagi kematangan dalam mempersiapkan acara ini menjadi titik kunci kita berhasil,” ujarnya.
Akmal Malik juga menyampaikan terima kasih kepada walikota Balikpapan atas dukungan yang diberikan dalam menyukseskan kegiatan festival sandeq tersebut, menurut Akmal ini merupakan kolaborasi yang sangat baik untuk menunjukkan kepada dunia khususnya kepada Indonesia bahwa salah satu mahakarya maritim Indonesia itu ada di Sulbar.
Sementara itu, Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan sebagai tuan rumah yang baik, pihaknya sudah mempersiapkan penyambutan passandeq ini dengan sebaik-baiknya.
“Sejauh ini tidak ada kendala, tinggal proses penyediaan kita untuk menyiapkan fasilitas untuk menyambut kedatangan pahlawan sandeq pelaut dari Sulawesi Barat,” terangnya.
Menurutnya, festival sandeq ini sangat spesial karena perdana digelar dengan melibatkan kota Balikpapan, pihaknya mengganggap bahwa ini merupakan sebuah penghormatan sebab sandeq ini mengandung suatu nilai filosofi dari leluhur.
“Kita sebagai warga Kalimantan Timur khususnya Balikpapan, satu penghormatan. Dan ini juga mengandung nilai filosofi bahwa nenek moyang kita adalah seorang pelaut. Banggalah kita menjadi warga Indonesia khususnya Sulawesi Barat,” tutupnya. (asm)