BALIKPAPAN – Setelah mengarungi laut Sulbar kurang lebih 8 hari, akhirnya 34 sandeq berhasil membuktikan kekuatan dan ketangkasannya mengarungi selat Makassar hingga tiba di Kalimantan Timur.
Usai para sandeq berangsur tiba di bibir Pantai Lamaru pagi tadi, sekira pukul 15:00 WITA, 34 sandeq berlayar beriringan menuju Pantai Manggar.
Namun tidak hanya passandeq, Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik, Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar, Bupati Majene Andi Syukri Tammalele, Bupati Mamuju Sutinah Suhardi serta pejabat Pemprov Sulbar yang mewakili 3 kabupaten yang tidak hadir pun ikut di sandeq klasik (pattonda).
Setelah tiba di bibir Pantai Manggar, seluruh pejabat tersebut melakukan prosesi adat ‘Mappadzottong Tinjaq’ (menunaikan hajat) yang disambut oleh Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud dan Pangdam VI Mulawarman, ditandai dengan pemberian cinderamata oleh PJ Gubernur Sulbar Akmal Malik kepada tuan rumah.
Selain itu, Akmal Malik juga memberikan sebuah kendi yang berisikan air kepada walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud sebagai simbol bahwa Sulawesi Barat mendukung penuh pembangunan Ibukota Negara (Nusantara).
Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari Pemkot Balikpapan, Angkatan Laut yang menyambut passsandeq dengan penuh sukacita mengawal sandeq-sandeq hingga ke bibir pantai.
“Kami sangat bersyukur. Mudah-mudahan mahakarya Maritim Indonesia ini betul-betul bisa dilestarikan seterusnya. Kami ingin Indonesia bangga, kami ingin Internasional bangga bahwasanya dunia memiliki kapal seperti ini (sandeq),” terang Akmal Malik.
Kapal yang mengandalkan tenaga dan angin untuk berlayar, berbeda dengan sekarang, semua serba mengandalkan energi, Akmal Malik ingin Indonesia belajar dari sandeq, karena ini filosofi yang bagus.
“Semoga filosofi sandeq bisa mewarnai kehidupan kita sehari-hari, suku Mandar itu suku yang luar biasa, mereka memiliki spirit dan semangat yang luar biasa, tidak semua orang mampu melakukan itu,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyampaikan bahwa penyambutan sandeq ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial menyambut para pelaut-pelaut ulung dari Sulbar endingnya adalah kegiatan ini dapat menjalin kerjasama.
“Saya selaku pemerintah kota Balikpapan menilai, ini bisa menjamin dan menjalin kerjasama, bukan hanya dunia bahari yang paling penting adalah ekonomi. Dengan kehadiran pejabat Sulbar disini (Kalimantan Timur) kitab isa bersinergi membangun dan menyukseskan pembangunan ibukota yang baru,” tutupnya. (asm)