MAMASA – Pagelaran Tondok Bakaru Village Festival resmi dibuka oleh Anggota DPR RI Komisi X, Arwan Aras, di Hutan Pinus Lenong, Desa Tondok Bakaru, Kabupaten Mamasa, Jumat (26/8/22).
Pembukaan pagelaran Tondok Bakaru Village Festival tersebut juga dihadiri Perwakilan Pemprov Sulbar, Wakil Bupati Mamasa, Ketua dan Anggota DPRD Mamasa, Forkompinda Mamasa dan ratusan peserta.
Ketua panitia sekaligus ketua Dewan Penasehat Malaqbi institute, Abdi Latief dalam laporannya menyampaikan kegiatan ini diselenggarakan dari program Kemendikbudrinstek dan dorongan Arwan Aras selalu anggota DPR RI komisi X.
“Kegiatan ini adalah pagelaran seni budaya. Kita berharap seniman-seniman Mamasa bisa tampil dan unjuk gigi disini yang kebetulan peserta nya juga bukan dari Mamasa tapi kita sengaja menghadirkan dari luar,” sebut Abdi Latief dalam sambutannya.
Katanya, melihat animo dari publik melihat kegiatan ini, mereka yakin dan optimis bahwa kedepannya even serupa bisa digelar di Mamasa dan lebih besar lagi.
Olehnya dia meminta kepada semua pihak untuk berkolaborasi dalam menyelenggarakan even apapun itu yang bertujuan untuk mengembangkan pariwisata dan kebudayaan di Kabupaten Mamasa.
“Saya ingin memperjelas dan menekankan bahwa Tondok Bakaru sebagai daerah destinasi wisata di Sulbar adalah buah kerja keras dari masyarakat. Kemandirian masyarakat yang melahirkan Tondok Bakaru ini sehingga dia bisa masuk 50 besar Anugrah Desa wisata dalam jajaran desa di Indonesia,” ungkap Abdi.
Wakil Bupati Mamasa, Martinus Tiranda dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Anggota DPR RI, Arwan Aras karena telah memfasilitasi terlaksananya kegiatan Tondok Bakaru Village Festival.
“Terimakasih kepada Pak Arwan Aras yang telah datang di waktu yang tepat, tempat yang tepat dengan cara yang tepat. Desa Tondok Bakaru sebagai desa wisata masuk 50 besar ADWI ini karena kerja keras masyarakat,” sebutnya.
“Permintaan kami sebagai pemerintah daerah tentu semakin banyak even akan semakin baik dan kami siap untuk semua even apapun,” tambahnya.
Tondok Bakaru masuk 50 besar Anugrah Desa Wisata (ADWI) yang digelar oleh Kementerian Pariwisata. Masuk sebagai 50 besar, rencananya Tondok Bakaru akan dikunjungi oleh Menteri Pariwisata. Olehnya melalui momentum ini dia meminta kepada Arwan Aras sebagai wakil Sulbar di Senayan untuk menindaklanjuti hal tersebut.
“Kami titipkan kepada bapak Arwan Aras bagaimana membantu kami untuk memastikan kapan beliau (Menteri Pariwisata) datang,” harapnya.
Selain itu dia juga meminta kepada seluruh peserta yang hadir agar ikut mempromosikan pariwisata Tondok Bakaru melalui media sosialnys masing-masing.
“Cukup berswafoto di salah satu spot saja lalu di upload ke media sosial sebagai promosi pariwisata di tondok bakaru. Satu postingan akan menolong satu rumah tangga di kabupaten Mamasa,” tuturnya.
Ditempat yang sama, Anggota DPR RI, Arwan Aras mengungkap pihaknya membuat kegiatan di Tondok Bakaru ini karena melihat semangat masyarakat dalam mempromosikan Pariwisata dan kebudayaan.
“Ini yang membuat saya dengan panitia, ayo saya ada program dengan Kemendikbud ristek, konsep nya terserah yang penting berkaitan dengan budaya. Saya sampaikan semua tentang Mamasa. Karena saya betul-betul jatuh cinta dengan Mamasa,” ungkap Arwan Aras.
Dia meniitip pesan kepada Pemerintah Kabupaten Mamasa untuk fokus dalam mengembangkan Pariwisata di Kabupaten Mamasa. Katanya banyak atraksi wisata yang bisa menjadi daya jual di Kabupaten Mamasa, seperti alamnya, budaya, kopi dan anggrek.
“Kita boleh kalah di infrastruktur lain, kita bisa kalah dari segi apa saja tapi Mamasa ini punya keunggulan salah satunya ini. Kenapa kita tidak dorong sehingga orang penasaran dan datang ke Mamasa. Ayo coba kita fokus,” ajak Arwan.
Dia berharap, kegiatan ini bukan menjadi kegiatan pertama dan terakhir digelar di Desa Tondok Bakaru. Tapi akan ada lagi kegiatan-kegiatan selanjutnya dan lebih besar. Untuk mewujudkan itu, dibutuhkan kerjasama oleh semua pihak.
“Sepanjang saya di Komisi X DPR RI, insyaallah kalau ada even Mamasa selalu dihati saya,” tutupnya.
Sekedar diketahui, selama tiga hari kegiatan, akan ada beberapa item kegiatan yang tersaji didalamnya seperti camping seru, pentas seni tradisional dan modern, festival musik akustik, sharing fotografi, pameran foto & lukisan, dialog budaya, trip wisata; eduwisata anggrek, eduwisata kopi, tenun Mamasa, Ma’salialang, tangkap ikan massal dan masak bambu massal. (***)