GKSB DPR Terima Usulan Nama Dubes Kuwait untuk Indonesia

GKSB DPR Terima Usulan Nama Dubes Kuwait untuk Indonesia
Anggota Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI-Parlemen Kuwait Dian Istiqomah menerima kunjungan Charge d’affaires Duta Besar Kuwait untuk Republik Indonesia Abdullah Alfadhli di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2022). Foto: Runi/Man

JAKARTA – Anggota Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI-Parlemen Kuwait Dian Istiqomah menerima kunjungan Charge d’affaires Duta Besar Kuwait untuk Republik Indonesia Abdullah Alfadhli.

Dalam kunjungan ini, kedua belah pihak membahas mengenai kerja sama antara Indonesia dan Kuwait yang belum terlaksana karena adanya pandemi Covid-19. Termasuk juga mengenai penunjukkan Duta Besar Kuwait untuk Republik Indonesia.

“Tentang usulan Dubes dari Kuwait untuk Indonesia, saat ini sudah kami terima suratnya. Tapi masih kami bicarakan kembali dengan Komisi I. Bilamana nanti perlu, saya datang ke Komisi I untuk membicarakan tentang ini,” ujar Dian seusai pertemuan di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Anggota Komisi II DPR RI ini juga menyatakan pihaknya akan menyambut baik penunjukan Dubes Kuwait untuk Indonesia yang akan diberikan kepada Tahani Rashid Al-Nasser. Selain itu, pertemuan ini juga membahas mengenai kerja sama Indonesia dan Kuwait yang belum terlaksana, di antaranya mengenai pemuda, olahraga, perikanan dan pertanian.

Kemudian terkait ketenagakerjaan, dibahas pula mengenai Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang cukup banyak dikirimkan ke Kuwait, yang diperkirakan kini mencapai lebih dari 7000 PMI. DPR RI juga mendorong peningkatan penempatan PMI profesional seperti perawat dan tenaga-tenaga terampil ke Kuwait.

“Saya sepakat sekali untuk mengirim perawat-perawat di Indonesia kesana. Nah satu lagi bagusnya Kuwait ini, perawat Indonesia yang di sana pun bisa jadi pegawai negeri. Ini sangat bagus sekali. Mungkin kesempatan buat perawat di Indonesia untuk bisa kerja di sana apalagi sekarang sangat dibutuhkan sekali di Kuwait,” kata Dian.

Selain profesi tenaga medis seperti perawat, legislator dapil DKI Jakarta III itu juga menyebutkan tenaga profesional dari Indonesia lainnya yang juga bekerja disana. Diantaranya adalah pramugari dan juga pegawai bank. “Yang saya tahu, ada pramugari juga banyak dari Indonesia, pegawai bank, terus di sana tuh beberapa bank yang menggunakan western union kebanyakan dari Indonesia,” tutup Dian. (gal/sf)