MAKASSAR – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara berharap pemerintah dapat menggali potensi-potensi ekonomi syariah di wilayah Indonesia bagian timur, khususnya Sulawesi Selatan.
Sebab, menurut Amir, pangsa pasar yang dimiliki wilayah tersebut masih terbuka luas dengan cakupan sumber daya yang terbilang cukup. Sehingga, walau masih baru tetapi perekonomian Syariah Indonesia dinilai memiliki potensi yang cukup besar.
“Cuma dibanding dengan negara-negara lain yang sebenarnya potensinya kecil seperti Malaysia, Qatar, Turki, malah jauh lebih maju daripada kita dalam mengembangkan ekonomi syariah,” jelas Amir saat membuka Festival Ekonomi Syariah (FESyar) yang digelar Bank Indonesia (BI) di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (28/7/2022).
Untuk mengembangkan potensi tersebut, kata politisi PPP tersebut, penerapan ekonomi syariah di wilayah Indonesia timur harus memiliki pembeda yang dapat membuka potensi-potensi besar di wilayah itu. Tujuannya agar dapat bersaing dengan negara-negara yang sudah terlebih dahulu menjalankan ekonomi syariah.
Ia menambahkan, apabila tidak ada pembeda, maka bukan tidak mungkin penerapan sistem ekonomi syariah di Indonesia timur sulit berkembang. Terlebih masyarakat sudah lebih memahami mekanisme perekonomian yang sudah ada.
“Ini tentu menjadi pekerjaan rumah buat kita semua, bagaimana menjadikan ekonomi syariah di Indonesia timur ini dengan model yang baru, dengan model yang berbeda, dan kelebihan yang ada pada setiap produk yang kita bikin,” ujar legislator daerah pemilihan (dapil) Sulsel I itu.
Sementara itu, Deputi Gubernur BI Aida S Budiman mengatakan, FESyar merupakan rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2022, yang sudah digelar 9 kali.
BI menyelenggarakan ISEF di Sumatera, Jawa, dan kawasan timur Indonesia, dan Makassar menjadi tuan rumah penyelenggaraannya.
Tujuan penyelenggaraan kegiatan tersebut, kata Aida, BI ingin mendorong penerapan dan peningkatan literasi ekonomi syariah dalam mencapai kemandirian.
Atas dasar tersebut, maka BI menilai perlu melakukan penguatan kelembagaan, salah satunya dengan memanfaatkan tren digitalisasi yang terus berkembang saat ini. (rdn/sf)