POLMAN – Setelah vakum selama 3 tahun, akhirnya hal yang di tunggu-tunggu masyarakat Sulbar kembali diperlombakan ialah Festival Sandeq yang dulunya dikenal dengan nama ‘Sandeq Race’.
Sebanyak 35 sandeq berlayar dari Silopo menuju etape pertama yakni pelabuhan Banggae, 28 diantaranya sandeq yang diperlombakan, 7 sandeq klasik menyusul perahu pengiring (pattonda).
“Alhamdulillah semua passandeq sudah berangkat, kita berdo’a semoga nanti sampai di Banggae semua selamat,” kata Akmal Malik.
Tak lupa Akmal Malik terus menggaungkan bahwa event ini diharapkan menjadi titik bangkit bagi masyarakat Sulbar, berkolaborasi serta bersinergi sebab tahun depan festival sandeq ini akan digelar kembali.
“Insyaallah, Tahun depan kita akan laksanakan kembali (festival sandeq) start dari Pasangkayu finish di Polman,” ujarnya.
Event ini menurut Akmal adalah momen untuk merajut kebersamaan seluruh pihak utamanya masyarakat Sulbar, serta diharapkan event ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya bagi pelaku UMKM.
“Mendorong masyarakat kita untuk lebih peduli dengan mahakarya maritim Indonesia yang ada di Sulawesi Barat. Namanya adalah sandeq. Sekali lagi, sandeq adalah mahakarya maritim Indonesia yang diberikan untuk Sulbar,” terang Akmal Malik usai melepas sandeq di Tanjung Silopo, Rabu 31 Agustus 2022.
Akmal menekankan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Pemkab di seluruh kabupaten bertekad untuk senantiasa melestarikan kegiatan ini sebagai tanggungjawab kepada leluhur.
“Sekali lagi, sandeq akan menjadi ikon untuk Sulawesi Barat, kecil tapi memiliki nyali yang besar untuk mengarungi samudera yang luas,” terangnya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat yang sangat antusias menyambut perhelatan festival sandeq hingga saat pelepasan. (asm)
