MAJENE – Sekira 1000 peserta, ratusan tenda warnai festival Durian Runtuh yang digelar di desa Lombang, kecamatan Malunda, kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Dari jam 10:00 pagi hingga sekarang peserta terus berdatangan untuk bergabung dan ikut memeriahkan kegiatan festival durian runtuh di desa Lombang ini.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Panitia festival durian runtuh, Jojon di sela-sela pihaknya mengatur tenda peserta yang baru berdatangan.
“Kita tidak menargetkan batas maksimal jumlah peserta, namun pantauan panitia hingga saat ini antusian kawan-kawan masih terus berdatangan kemungkinan bakal mencapai seribu peserta,” bebernya.
Jojon mengatakan target peserta sebenarnya semua kalangan dapat bergabung namun menurut pantauan, sebagian besar peserta festival ini di ikuti oleh kalangan Milenial.
Desa Lombang ini memiliki potensi yang mumpuni utamanya buah durian, kebetulan tahun ini, desa Lombang di banjiri durian untuk itu pemerintah desa Lombang mengusulkan untuk menggelar festival durian runtuh ini.
“Hingga selesainya festival ini, semoga dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan,” terangnya.
Jojon mengungkapkan, awalnya durian yang disiapkan sebanyak 1000 buah, namun melihat partisipasi dan dukungan peserta yang sangat antusias, maka jumlah durian ditambah menjadi 2000 buah.
Namun, durian ini hanya dapat dinikmati di lokasi, tidak diperbolehkan membawa pulang, karena pemerintah desa Lombang menyiapkan 2000 durian ini khusus untuk festival durian runtuh saja. (asm)