Pesona Labuan Bajo Pacu Semangat G20 Atasi Krisis Global

Pesona Labuan Bajo Pacu Semangat G20 Atasi Krisis Global

Sejak tiba di Labuan Bajo, peserta Pertemuan Sherpa G20 sudah disuguhi keramahtamahan khas masyarakat Manggarai.

Tak salah pemerintah menunjuk kawasan wisata Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai tuan rumah sejumlah agenda Presidensi G20 Indonesia 2022. Pada 10–13 Juli 2022, kawasan destinasi pariwisata superprioritas nasional tersebut menjadi lokasi Pertemuan Jalur Sherpa Ke-2 G20 (2nd Sherpa Meeting).

Sejak tiba di Labuan Bajo, peserta perhelatan itu sudah disuguhi keramahtamahan khas masyarakat Manggarai. Keragaman budaya Nusantara juga disajikan, mulai dari suguhan kopi khas Flores, yakni Arabika Bajawa atau Robusta Manggarai.

Di antara itu, tersedia pula kopi asal Mandailing, Toraja, dan Gayo Aceh untuk disesap para peserta di teras Hotel Meruorah-lokasi Sherpa Meeting-sembari menikmati pemandangan perairan Labuan Bajo dan lalu lalang kapal Phinisi.

Kopi Nusantara memang disediakan mulai di ruang pertemuan, ruang makan, tempat pameran, hingga di lokasi pertunjukan tarian tradisional kontemporer Nusantara. Hal itu menjadi bagian dari promosi kopi Indonesia yang khas dan kaya rasa kepada delegasi G20 dan organisasi internasional lainnya.

Pameran kerajinan UMKM lokal dan produk kuliner khas Nusantara juga ditampilkan selama kegiatan tersebut. Kain tenun Flores maupun batik dari sejumlah daerah digemari para peserta Sherpa Meeting. Rangkaian acara pertemuan Sherpa ke-2 juga akan diisi oleh lokakarya dan pertunjukan musik tradisional Nusa Tenggara Timur, Sasando.

Sejak Welcoming Dinner di Kisik Ayana Beach Side Restaurant para delegasi disuguhi berbagai makanan Nusantara dan kopi unggulan Indonesia, yang menemani pertunjukan berbagai tarian tradisional kontemporer Nusantara. Menu yang disajikan tersebut guna mendukung komitmen memperkenalkan khazanah kuliner lokal Indonesia ke panggung internasional.

Setelah penyelenggaraan persidangan hari pertama di 10 Juli 2022, pada sore harinya para delegasi Sherpa G20 akan dibawa ke acara Sherpa’s Talk dengan membawa konsep unik sofa talk di atas kapal yang berlayar di perairan Labuan Bajo. Dua kapal Phinisi, Lako Sae dan Lako Dia, dioperasikan untuk membawa para delegasi melakukan pertemuan sambil menikmati keindahan perairan dan pemandangan Labuan Bajo.

Pertemuan Sherpa ke-2 ini juga menghadirkan kegiatan site visit pada 12 Juli 2022. Agenda site visit dimulai dengan prosesi penanaman terumbu karang oleh para penyelam disertai penjelasan oleh Marine Biologyst Ayana Komodo. Para delegasi diberikan sertifikat sebagai bukti telah berkontribusi dalam pelestarian terumbu karang.

Dari Ayana selanjutnya para delegasi akan menuju Pulau Messah meninjau fasilitas Solar Panel PLN. Sesmenko Kemenko Perekonomian, yang juga Kepala Sekretariat Gabungan Sherpa Track dan Finance Track, Susiwijono Moegiarso menyebutkan, agenda showcase solar panel PLN di Pulau Messah merupakan salah satu bentuk tekad dan upaya Indonesia dalam transisi energi.

Para delegasi selanjutnya akan berlayar menuju Pulau Komodo, Pink Beach, dan Pulau Padar. Para delegasi diajak untuk menelusuri keindahan pulau-pulau di kawasan Taman Nasioal Komodo, sekaligus meninjau kegiatan konservasi satwa Komodo.

Sherpa Meeting di Labuan Bajo ini memang didesain tidak biasa. Tensi yang memanas antara anggota G20 sebagai imbas konflik di Ukraina dan krisis ekonomi global itulah yang coba diturunkan dalam pertemuan Sherpa Meeting ke-2, sejak delegasi tiba pada 9 Juli 2022.

Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, yang juga Co-Chair Sherpa G20, mengatakan bahwa atas persetujuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, pihaknya mencari format yang tepat untuk pertemuan itu. Akhirnya dipilih format kasual dan pertemuan khusus para ketua delegasi di atas kapal Phinisi.

“Kita ajak para peserta untuk tampil kasual dengan menggunakan kemeja batik dan mengagendakan pertemuan khusus para ketua Sherpa di atas kapal. Tujuannya agar suasana lebih rileks dan cair satu sama lain,” ujar Edi, kepada InfoPublik, di Labuan Bajo, Senin (11/7/2022).

Hasilnya ternyata sesuai ekspektasi. Pertemuan berjalan kondusif. Para delegasi saling mendengarkan paparan dan menghormati satu sama lain. Sebanyak 19 negara G20 yang hadir fisik, hanya satu yang online, berdiskusi dengan baik.

Bersatu Atasi Masalah

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyerukan, negara-negara anggota G20 bersatu mengatasi permasalahan global saat menyampaikan sambutan pembukaan secara virtual pada Pertemuan Sherpa Ke-2 di Labuan Bajo, NTT.

“G20 sebagai forum ekonomi global utama harus bertindak bersama mengatasi tantangan global yang multidimensi dan saling terkait. Pada hari ini kita memiliki tanggung jawab untuk memikirkan orang lain dan memberikan solusi yang nyata,” ujarnya, Senin (11/7/2022).

Menko Airlangga menuturkan bahwa Presidensi G20 Indonesia meyakini bahwa konsensus akan dicapai para delegasi dalam mempertimbangkan jalan keluar untuk isu-isu yang menjadi prioritas mengatasi krisis global.

Indonesia juga mengharapkan dukungan dari seluruh negara anggota G20 untuk mendapatkan konsensus bagi aksi yang praktis dan konkret. Hal itu untuk menunjukkan bahwa G20 benar-benar merupakan forum ekonomi utama, termasuk di dalamnya tiga prioritas Presidensi G20 Indonesia, yakni kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi.

“Meskipun konteksnya cukup sulit, grup dengan keanggotaan yang beragam ini memiliki kemampuan untuk membuat kemajuan. Presidensi menghargai dukungan anggota untuk membentuk Financial Intermediary Fund (FIF) bagi manajemen kesiapsiagaan dan pencegahan pandemi, yang dihasilkan dalam pertemuan Joint Health and Finance Task Force bulan lalu,” jelas Menko Airlangga.

Pertemuan Sherpa ke-2 ini akan menjadi layaknya dirigen pada paduan suara dalam mengorkestrasikan berbagai isu substansi dalam pertemuan G20 di Sherpa Track, menyusul telah dilaksanakannya berbagai pertemuan working groups (WG) dan engagement groups (EG).

Melalui jalur Sherpa, 11 kelompok kerja (Transisi Energi, Ketenagakerjaan, Pendidikan, Ekonomi Digital, Pembangunan, Kesehatan, Anti-Korupsi, Pariwisata, Perdagangan Investasi dan Industri, Lingkungan dan Keberlangsungan Iklim); 1 kelompok inisiatif; dan 10 pertemuan tingkat nonpemerintah (engagement groups) bertemu untuk membahas dan memberikan rekomendasi agenda dan prioritas dalam KTT G20 November 2022. (***)