Pesona Air Terjun Ar Rahman Bulutaba, Tingginya 25 Meter

Pesona Air Terjun Ar Rahman Bulutaba, Tingginya 25 Meter

PASANGKAYU – Bila anda berkunjung ke Pasangkayu. Sempatkan diri untuk berkunjung ke Dusun Barubu, Desa Bukit Harapan, Kecamatan Bulutaba. Di sana anda akan terkagum dengan pesona Air Terjun Ar Rahman. Tingginya mencapai 25 miter.

Laporan: Suhudi Baharuddin

Pulau Sulawesi dikenal dengan berbagai tempat pariwisata. Sama halnya di wilayah Sulawesi Barat, tepatnya di bagian utara Sulawesi Barat. Ada kabupaten dengan luas wilayah 3.044 km persegi di dalamnya terdapat 12 kecamatan 4 kelurahan dan 59 Desa. Yaitu Kabupaten Pasangkayu dengan ibu kota Pasangkayu.

Mendengar namanya pasti anda akan merasa asing. Memang Kabupaten Pasangkayu tidak sepopuler daerah lainnya di Provinsi Sulawesi Barat. Kabupaten Pasangkayu kini dipimpin Yaumil Ambo Djiwa dan Herny Agus.

Sebelum jalan-jalan melihat keindahan wisata alam yang ada di Pasangkayu. Kita bahas dulu sejarah terbentuknya Pasangkayu. Kabupaten yang dulu bernama Kabupaten Mamuju Utara.

Kabupaten Pasangkayu termasuk kabupaten termuda dan terletak di bagian utara Sulbar. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Mamuju. Kabupaten ini merupakan gabungan dari kecamatan Pasangkayu bersama kecamatan Sarudu, Baras, dan Bambalamotu yang sebelumnya pernah menjadi bagian dari Kabupaten Mamuju sebelum dimekarkan pada tahun 2001.

Pada tanggal 27 Januari 2004, terbitlah Keputusan DPR RI yang menyetujui Mamuju Utara sebagai kabupaten baru. Saat itulah perhatian masyarakat tertuju kepada Pemerintahan baru Mamuju Utara.

Sekira 100 ribu jiwa penduduk Mamuju Utara mencurahkan perhatiannya demi mambangun kabupaten baru ini. Desa Sarudu Kecamatan Sarudu adalah merupakan salah satu tempat sejarah dimulainya pembentukan Kabupaten Mamuju Utara.

Pada tanggal 18 Juni 2001, pertemuan awal yang dilakukan oleh Komite Aksi Pembentukan Mamuju Utara. Dari sinilah terlahir sederetan tokoh pembentukan Kabupaten Mamuju Utara seperti Yaumil RM, atau Dikenal nama sekarang Yaumil Ambo Djiwa (Bupati Pasangkayu sekarang), Agus Ambo Djiwa (mantan Bupati Pasangkayu dua periode) dan sederetan tokoh lainnya yang tergabung dalam Komite Aksi Pembentukan Mamuju Utara.

Hanya dalam tempo satu tahun tujuh bulan, Pemerintah menyatakan Kabupaten Mamuju Utara resmi dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004.

Peresmian Kabupaten Mamuju Utara ini adalah merupakan pemekaran dari Kabupaten Mamuju dengan empat kecamatan, 31 desa dan 129 dusun.

Pada Tahun 2017, dengan perjuangan para tokoh dan Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju Utara melalui sejumlah pertemuan di DPR RI dan Kementerian Dalam Negeri, akhirnya pada tanggal 28 Desember 2017 Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, resmi mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2017 tentang Perubahan Nama Kabupaten Mamuju Utara menjadi Kabupaten Pasangkayu.

Dengan perubahan nama tersebut tercapailah hasrat para tokoh penggagas terbentuknya kabupaten ini yang menginginkan nama kabupaten adalah Kabupaten Pasangkayu. Ini sepengal tulisan sejarah kabupaten pasangkayu. (Dikutip dari Google).

Sejarah Pasangkayu kalian sudah tahu kan. Sekarang kita bahas tempat wisata yang ada di Kabupaten pasangkayu.

Destinasi pariwisata di Pasangkayu itu banyak. Termasuk wisata Pantai Koa Koa, Wisata Pantai Batu Oge dan banyak lagi. Wisata yang akan kita kunjungi kali ini, terletak di Kecamatan Bulutaba tepatnya Di Desa Bukit Harapan.

Dari tempat tinggal saya, dengan Kecamatan Bulutaba sekira 67 KM apabila dilakukan pencarian jarak dengan Google map. Saya bertempat tinggal di jalan trans Sulawesi, Kecamatan Bambalamotu Desa Polewali Dusun Lelumpang, tidak jauh dari tempat Wisata Pantai Koa Koa. Dan satu Desa dengan komunitas Adat Terpencil (KAT) yang ada Di Dusun Poeje.

Hari Sabtu, 23 Juli 2022, sekira pukul 07.30 wita. Saya sudah siap-siap untuk berangkat ke tujuan kali ini melihat ke indah Air Terjun Ar Rahman. Banyak cerita dari teman saya yang pernah ke sana.

Rasa penasaran dengan cerita teman tentang air terjun ini. Saya ambil kesempatan untuk jalan-jalan kesana, dengan menggunakan kendaraan roda dua. Kali ini berangkat sendiri. Biasanya saat liburan, saya bersama istri dan anak bungsu saya.

Tidak terasa waktu telah menjukkan pukul 08.30 Wita. Perjalanan sudah sampai wilayah Kecamatan Tikke, tepatnya Desa Jengge Raya. Kita bisa lihat Agro wisata, yang terhapar luas tanaman kelapa sawit milik PT. Astra Agro Lestari (PT. AAL) di bawah anak perusahaanya PT. Letawa.

Kita tidak berlama-lama membahas agro wisata karena tujuan kita adalah wisata alam, Di kecamatan BuluTaba. Tidak terasa waktu sudah sampai di wilayah perbatasan kecamatan Lariang-Tikke tepatnya di Jembatan Lariang, yang dikenal juga salah satu sungai terlebar dan terpajang yang ada di Sulawesi.

Tidak jauh dari Sungai Lariang kita sudah dapat pertigaan. Pertigaan ini yang harus kita lalui. Kalau dari arah pasangkayu, belok kiri, menuju ke arah Kecamatan Bulutaba. Tidak terasa saya sudah berada di depan Kantor Camat Bulutaba. Perjalanan ke wisata air terjun Ar Rahman sudah dekat.

Pemandangan pun akhirnya tertuju  pada papan Selamat Datang di Air Terjun Ar Rahman, Dusun Barubu, Desa Bukti Harapan, Kecamatan Bulutaba. Saya pun langsung kagum dengan keindahan alamnya.

Menuju ke arah air terjun Ar Rahman,  terlihat anak tangga dengan pegangan warna kuning yang akan membawa kita ke arah air terjun. Rasa penasaran dengan air terjun Ar Rahman ini. Lorong lembah yang tercipta dari aliran sungai. Tanaman pohon masih nuansa hutan.

Membuat rasa lelah mengendarai motor hilang seketika. Air terjun merupakan air yang mengalir dari atas ke bawah yang tiada henti-hentinya. Keindahan pesona air terjun Ar Rahman bisa dibilang luar biasa.

Keindahan ini bisa kita nikmat dari bagunan gazebo yang sudah disiapkan. Di depan gazebo di dusun indah ban-ban mobil bekas sebagai penahanan agar lahan bangun gazebo tidak tergerus air sungai pada saat banjir datang.

Payung besar yang dipasang di tengah jalur air yang sudah kering, membuat tempat ini makin indah. Meja plastik dan kursi plastik warna warni menambah keindahan tempat ini. Pengelola juga memasang ayunan dekat kolam air terjun, membuat kita makin santai menikmati keindahan Ar Rahman ini.

Air terjun Ar Rahman tingginya sekira 25 meter. Dengan Panjang sungainya sekira dua kilometer saja. Wilayah air terjun jaraknya dari jalan trans Sulawesi sekitar 18 km, luas wilayah penghijauan air terjun ini sekitar 2 hektare. Wilayah hijau ini tidak akan diganggu. Bahkan menurut pengelola Nur Eli, wilayah penghijauan akan diperluas.

Wisata ini dikelola keluarga anak dari Almarhum A Muh Arsyad, yaitu A Muh. Agus. Istrinya Nur Eli dan anaknya A. Muh Hasbullah. Pak Arsyad dari cerita anaknya, adalah orang yang pertama kali membuka Wilayah Barubu.

Nama Ar Rahman diambil hasil musyawarah keluarga. Muncul ide Ar Rahman dari surat Ar Rahman, yang berarti nikmat dan kasih sayang yang tak terhingga dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Kadang juga keluarga mencocokkan Ar sebagai Arsyad.

“Untuk mengelola obyek wisata dengan dana seadanya. Satu demi satu bangunan di sini kami bangun. Mulai tangga yang pertama kita lihat dan sama halnya dengan tangga sebelah kiri yang dekat dengan air terjun itu. Baru selesai setelah hari Raya Idul Adha,” ujar Nur Eli.

Kalau ada bantuan dari pemerintah, dalam pengembangan wisata ini, alangkah bagusnya kalau berupa dana hibah.

“Kalau tidak ada halangan mungkin bulan depan saya akan urus izin usahanya wisata ini. Sudah lama saya mau urus. Apalah daya jarak sangat jauh dari pusat pemerintahan. Agar kedepan hasil wisata ini dapat juga sebahagian membantu PAD Pasangkayu. Baru juga saya fokus di sini pak, karena kemarin kemarin urus orang tua yang sakit,” ungkap Nur Eli

Rasanya tidak ingin meninggalkan tempat ini. Tetapi apalah daya perjalanan panjang yang dilalui tadi, itu pun kita akan lalui pulang nantinya. Tak terasa waktu sore pun tiba. Saya meninggal tempat ini berharap agar diberikan kesehatan dan kekuatan dapat berkunjung lagi ke sini.

Bagi yang ingin melancong ke air terjun Ar rahman, juga bisa berendam atau bermain air dengan berenang-renang kecil di kolam permandian yang ada di bawah air terjun.

Adapun tata tertib yang harus dilaksanakan tanpa kecuali. Diantaranya berlaku sopan, tidak membawa minum minum keras dan sejenisnya, tidak sementara mabuk-mabukan, tidak membawa senjata tajam, dan tidak berbuat maksiat di tempat air terjun.

Pengelola juga menyiapkan berapa makanan ringan dan minuman halal, yang dapat dibeli di kedai. Apabila ingin merasakan sensasi yang jauh dari hirup-pikuk perkotaan bisa datang dan kunjungi wisata satu ini, akan terpesona air terjun yang indah ini.

Dalam berbagai potensi wisata di Kabupaten Pasangkayu kiranya pemerintah melalui Dinas Kebudayaan dan pariwisata (Disbudpar), aktif dalam mempromosikan wisata di wilayah ini dengan menggunakan berbagai media yang telah berkembang. (***)