TEPI BARAT–Seorang jurnalis Al-Jazeera, Shireen Abu Akleh, ditembak dan dibunuh saat meliput serangan Israel di kota Jenin, di Tepi Barat yang diduduki, Rabu pagi.
Menurut sumber di Kementerian Kesehatan Palestina, Shireen Abu Akleh, seorang reporter Palestina terkenal untuk saluran berbahasa Arab, ditembak dan meninggal segera sesudahnya.
Kementerian kesehatan mengatakan para wartawan terkena tembakan Israel. Dalam rekaman video insiden tersebut, Abu Akleh terlihat mengenakan jaket antipeluru berwarna biru yang ditandai jelas dengan kata “PERS.”
Militer Israel mengatakan pasukannya diserang dengan tembakan senjata berat dan bahan peledak saat beroperasi di Jenin, dan mereka membalas.
Militer mengatakan sedang “menyelidiki peristiwa itu dan mencari kemungkinan bahwa para wartawan itu ditembak oleh orang-orang bersenjata Palestina.”
Hampir 3 juta warga Palestina tinggal di wilayah yang berada di bawah kekuasaan militer Israel. Israel telah membangun lebih dari 130 pemukiman di Tepi Barat yang merupakan rumah bagi hampir 500.000 pemukim Yahudi, yang memiliki kewarganegaraan penuh Israel.
Israel telah lama mengkritik liputan Al-Jazeera, namun pihak berwenang umumnya mengizinkan jurnalis Al-Jazeera untuk beroperasi secara bebas.
Reporter Al-Jazeera lainnya, Givara Budeiri, sempat ditahan tahun lalu selama protes di Yerusalem dan dirawat karena patah tangan, yang oleh medianya disebut akibat perlakuan kasar oleh polisi.
(edy-mimbar-rakyat.com)