Nico Siahaan Apresiasi Kerja Sama Industri Pertahanan Indonesia-Korsel

Nico Siahaan Apresiasi Kerja Sama Industri Pertahanan Indonesia-Korsel
Anggota Komisi I DPR RI Junico BP Siahaan saat diwawancarai usai mengikuti pertemuan Komisi I DPR RI dengan perwakilan Komite Intelijen Majelis Nasional Republik Korea Selatan. Foto: Jaka/nvl

JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI Junico BP Siahaan mengapresiasi kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan terkait dengan industri pertahanan. Ia menyebutkan bahwa kerja sama kedua negara tersebut bukan sebatas pembelian senjata dan tidak main-main. Nico mengungkapkan hal tersebut usai mengikuti pertemuan Komisi I DPR RI dengan perwakilan Komite Intelijen Majelis Nasional Republik Korea Selatan.

“Hubungan Indonesia dengan (Korea Selatan) ini bukan sekadar pakta kerja sama, tapi sudah terbukti. Ini bukan main-main ya. Bukan sekadar beli senjata, satu pucuk senjata. Ini kapal selam dan sudah ada 3. Ini pesawat dengan teknologi canggih, teknologi yang radarnya terbaik itu nanti akan dipunyai Indonesia dan Korea melalui KFX/IFX,” ujar Nico di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/5/2022).

Kerja sama di bidang industri pertahanan antara Korea Selatan dan Indonesia telah terjalin sejak lama. Saat ini, setidaknya terdapat dua agenda besar dari kerja sama tersebut antara lain transfer teknologi dan pembangunan kapal selam serta pembuatan jet tempur berteknologi tinggi Korean Flight Experience/Indonesia Flight Experience (KFX/IFX).

“Nanti hasilnya ada sekitar 168 pesawat, Indonesia akan kebagian 48 pesawat dan ini akan mulai mengudara tahun 2026. Harapannya seperti itu. Kalau kita bilang, ini adalah salah satu pesawat canggih ya, itu sudah masuk kategori 4,5 G. Menurut kami ini juga akan menjadi kebanggaan Indonesia nantinya, makanya hubungan Indonesia dengan Korea Selatan dalam hal ini kerja sama dalam pesawat tempur sangat baik,” tambah politisi PDI-Perjuangan itu.

Dihimpun dari berbagai sumber, kerja sama industri pertahanan antara Indonesia dengan Korea Selatan tidak hanya terkait dengan pengadaan alutsista namun lebih menekankan pada pengembangan teknologi sehingga hadir pula keterlibatan langsung dari industri pada kerja sama tersebut.

Seperti pada proyek KFX/IFX yang tidak hanya dilakukan oleh industri dirgantara Korea saja namun juga PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Sejak tahun 2021, PTDI telah mengirimkan insinyur terbaik mereka terkait dengan pembuatan pesawat tempur KFX/IFX. Sedangkan dalam pembangunan kapal selam melibatkan PT PAL Indonesia bekerjasama dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME). (uc/sf)