MAMUJU – Puluhan Massa Aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sulbar Bergerak melakukan aksi unjukrasa di kantor Gubernur Sulawesi Barat guna menyampaikan beberapa hal yang dianggap urgent bagi massa aksi, peninggalan dari kepemerintahan Ali Baal Masdar – Enny Anggraeny Anwar.
Ada 3 penekanan dari Aliansi Mahasiswa Sulbar kepada PJ Gubernur Akmal Malik yakni, pihaknya Perlu mengevaluasi sektor pendidikan di Sulbar, juga angka Kemiskinan perlu menjadi perhatian khusus pemerintah Provinsi terlebih lagi sektor Kesehatan.
Hal tersebut disampaikan Ketua HMI Cabang Mamuju Ansar saat massa aksi melakukan audiensi bersama PJ Gubernur Akmal Malik, disampingi Kapolda Sulbar Irjen Pol Verdianto Iskandar Bitticaca serta Sekretaris Daerah Sulawesi Barat Muhammad Idris, Kamis 19 Mei 2022.
“Kehadiran PJ Gubernur kita ini akan bekerja keras melanjutkan PR yang ditinggalkan kepemerintahan ABM-Enny, jika kami diminta untuk bekerja sama maka kami akan siap, karena kami selalu hadir untuk mengkritik,” tegas Ansar.
Sementara itu, Ketua PMII cabang Mamuju Syamsuddin selain menyuarakan 3 isu di atas, ia juga menyinggung penyaluran dana stimulan yang seharusnya disalurkan kepada masyarakat pasca gempa 15 Januari 2021 lalu, yang hingga saat ini belum ada realisasi penyaluran dana stimulan yang diduga berjumlah 4 miliar.
“Penyaluran dana stimulan yang harusnya disalurkan ke penyintas gempa beberapa tahun lalu belum ada realisasi hingga saat ini, bagaimana nasib masyarakat yang berhak mendapatkan dana tersebut? Dinas terkait tidak memberikan tranparansi”.
Selain itu, Syamsuddin juga mempertanyakan harta Ali Baal Masdar yang melonjak pasca dirinya usai menjadi Gubernur Sulawesi Barat, pihaknya meminta kepada pihak terkait untuk mengaudit kembali harta dari ABM tersebut.
Sedangkan, Ketua HMI cabang Mamuju Tengah Masbur juga memberikan penekanan lain kepada PJ Gubernur Sulbar Akmal Malik agar mengevaluasi beberapa Dinas di Pemprov Sulbar, salah satunya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang dinilai tidak bekerja optimal dan dinilai ada ketimpangan perhatian khususnya di kabupaten Mamuju Tengah.
“Ada beberapa sekolah yang tidak memiliki PNS, tidak meratanya pembagian guru, juga ada sekolah kejuruan tapi yang ajar adalah guru honorer. Saya tunggu bapak di Mateng, saya akan tunjukkan sekolahnya,” tegas Masbur kepada Kadisdikbud Sulbar Prof Gufran Darma Dirawan yang juga turut hadir dalam audiensi itu.
Terakhir, Ketua HMI MPO Cabang Mamuju Muhammad Ahyar mengatakan, kemarin masyarakat Sulawesi Barat menyambut meriah kedatangan PJ Gubernur di Bandara Tampa Padang, aksi serupa dilakukan demostran hari ini sebagai bentuk menyambut PJ Gubernur namun dengan cara yang berbeda.
“Seharusnya bukan Bapak yang menerima uneg-uneg dari kami, bukan Bapak yang seharusnya mendapatkan cacian dan makian dari kami, namun besar harapan kami agar Bapak bisa megangkat derajat Provinsi Sulbar dengan cara yang berbeda dari kepemimpinan Gubernur sebelumnya,” pungkas Ahyar.
Menanggapi hal tersebut, PJ Gubernur Sulbar Akmal Malik mengatakan bahwa seluruh persoalan yang diutarakan dari Aliansi Mahasiswa Sulbar di berbagai permasalahan setiap kabupaten, ia menilai bahwa seluruh permasalahannya ada di persoalan data.
“Jadi, sebagai bentuk wakaf saya di Sulbar ini tugas pertama saya adalah mendorong akses data yang presisi, izinkan saya dan tim untuk menjalankan tugas saya,” ujar Akmal.
Akmal Malik optimis dan meminta waktu 6 hingga 7 bulan dalam menyelesaikan tugas dan mewujudkan strategi-strategi sebagai bentuk usaha dalam memperbaiki sistem penyiapan data yang presisi di Sulawesi Barat.
“Kami lagi usaha, jadi berikan saya waktu 6 bulan untuk mewujudkan ini”. (asm)