BRI Top! UMKM Pulih, Tancap Gas 3 Bulan Cetak Laba Rp12,22Triliun

oleh
BRI Top! UMKM Pulih, Tancap Gas 3 Bulan Cetak Laba Rp12,22Triliun

JAKARTA – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mampu membuka kuartal pertama tahun 2022 dengan cemerlang.

Di tengah kondisi ekonomi yang terus bangkit dan pulih dari pandemi, dalam tiga bulan pertama tahun 2022, BRI berhasil mencatatkan laba Rp12,22triliun atau 78,13% secara tahunan.

Sementara untuk aset, pada akhir Maret 2022 tercatat aset BRI Group tumbuh sebesar 8,99 persen yoy menjadi Rp1.650,28triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso membuka laba RI tidak klepas dari pulihnya perekonomian nasional serta menggeliatnya aktivitas pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan bisnis inti BRI.

“Kondisi UMKM yang mulai pulih saat ini mendorong pengiriman kredit BRI tumbuh 7,43% yoy menjadi sebesar Rp1.075,93 triliun. pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kredit perbankan nasional di kuartal I 2022 sebesar 6,65%,” imbuhnya.

Secara umum, portofolio kredit UMKM BRI tercatat tumbuh sebesar 9,24% yoy dari Rp826,85 triliun pada akhir Maret 2021 menjadi Rp903,29 triliun pada akhir Maret 2022.

Bila dirinci, Penyaluran kredit kepada seluruh segmen UMKM tercatat tumbuh positif, dengan penopangutamayaknisegmenmikro yang tumbuh 13,55%, segmen konsumen tumbuh 4,56% dan segmen kecil dan menengah tumbuh 3,96%.

Sunarso menambahkan, keberhasilan BRI dalam mengalirkan kreditdiatas rata rata industri perbankan nasional diiringi dengan manajemen risiko yang baik.

Angka ini tercatat menurun jika dibandingkan dengan NPL pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 3,30%.

Selain itu, kualitas kredit yang membaik tersebut juga disebabkan oleh restrukturisasi kredit yang saat ini terus menurun secara bertahap.

Hingga akhir kuartal I 2022 tercatat restrukturisasi kredit restrukturisasi Covid sebesar Rp 144,27 triliun, atau telah turunsebesar Rp 103,75 triliun jika dibandingkan dengan total restrukturisasi restrukturisasi yang mencapai Rp 248,02 triliun.

BRI juga menyediakan pencadangan yang cukup untuk mengantisipasi risiko kedepan dengan NPL Coverage sebesar 276,0%. Angka ini meningkat dibandingkan dengan NPL Coverage pada akhirMaret 2021 sebesar 231,17%.

“Alasan BRI menyiapkan pencadangan yang sangat memadai tersebut dilakukan untuk mengantisipasi risiko ketidak pastian kondisi perekonomian kedepan, karena adanya perang Rusia – Ukraina, inflasi, sertapotensi kenaikan suku bunga yang akan terus dilanjutkan oleh The Fed,” urainya.

Apabiladirinci, Giro tercatat tumbuh 30,86% dan Tabungan tumbuh 10,17%. Secara umum, saat ini proporsi CASA BRI tercatat 63,63%, meningkat dibandingkan dengan CASA pada Kuartal I tahun lalu yakni sebesar 58,91%.

Kemampuan BRI untuk meningkatkan proporsi dana murah tersebut berdam pakpositi fbagi bisnis perseroan yang semakinefisien.

Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan juga didukung dengan likuiditas memadai dan permodalan yang kuat. Hal initerlihat dari LDR bank secara konsolidasian yang tercatat sebesar 86,96%, dengan CAR 24,61%.

BRI pun mampu mencatatkan rasio efisiensi yang terus membaik, dimana BOPO BRI pada akhirMaret 2022 tercatat sebesar 69,34 persen ataul ebih rendah dibandingkan dengan BOPO periode yang samatahun lalu sebesar 78,41 persen.

“Dengan kinerja BRI yang positif dan fundamental perseroan yang semakinsehat, sertastrategic response yang tepat diiringi dengan manajemen risiko yang baik dalam menghadapi ketidak pastian kondisi perekonomian global, BRI optimistis kinerja di tahun ini akan dapat melam paui kinerja sebelum masa pandemi, serta dapat menjaga sustainability kinerja kedepan,” pungkasSunarso. (fin)